
Selama ini Bluetooth 2.1+EDR hanya mampu menghantarkan data dengan laju transfer data maksimum 3 megabit/detik (Mbps). Standar asli Bluetooth bahkan memiliki batas lebih rendah lagi, hanya 1 Mbps.
Standar yang diberi nama Bluetooth 3.0 ini memadukan standar IEEE 802.11. Standar IEEE 802.11 selama ini digunakan untuk teknologi yang lebih dikenal sebagai Wi-Fi (wireless fidelity). Meskipun kecepatan Wi-Fi jauh lebih tinggi daripada Bluetooth teknologi nirkabel tersebut menuntut konsumsi daya yang lebih besar. Karena itu Wi-Fi lebih jamak ditemukan diperanti seperti laptop, yang memiliki baterai lebih besar daripada ponsel atau PDA.
Karena masalah konsumsi daya inilah teknologi IEEE 802.11 hanya digunakan secara terbatas pada Bluetooth 3.0, yaitu pada mode bulk-transfer. Mode ini akan diaktifkan bila dua peranti Bluetooth yang terlibat hendak melakukan perpindahan berkas berukuran besar. Pada mode lain, Bluetooth 3.0 akan tetap menggunakan teknologi yang digunakan sebelumnya.
Tidak semua penggunaan Bluetooth perlu laju transfer tinggi. Sinkronisasi informasi PIM (personal information management) yang berukuran kecil jelas tidak perlu kecepatan 480 Mbps. Untuk dial-up networking lewat Bluetooth misalnya, laju transfer 3 Mbps sudah cukup, karena pada praktiknya kecepatan modem jarang melewati batas ini.
Bluetooth memang tidak hanya terbatas untuk memindahkan berkas tanpa kabel saja. Terdapat berbagai profil lain yang digunakan untuk berbagai keperluan. Profil Human Interface Device (HID) misalnya, digunakan untuk koneksi nirkabel papan ketik dan tetikus.
Ada pula profil yang digunakan untuk pencetakan nirkabel sedangkan handsfree dan headset profile bermanfaat untuk peranti headset nirkabel telepon.
(sumber : bisnis.com)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar